02 Mei 2009

Hasyim: Nahdliyin Bebas Pilih Presiden, Tapi Jangan Salah Pilih

Brebes, NU Online
Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi mengingatkan, ukuran pemimpinan yang patut dipilih bukan kepinterannya atau harta bendanya. Pilihlah pemimpin karena keikhlasannya dalam memegang amanat kepemimpinannya.

”Keiihlasan ini akan melahirkan seorang pemimpin yang handal,” katanya saat memberikan tashiyah dalam acara pelantikan dan Rakercab PCNU dan PC Ansor Kab. Brebes di lokasi Madratsah Tsanawiyah Assalafiyah Sitanggal Larangan Brebes, Kamis (30/1) sore kemarin.

Pada pemilihan Presiden mendatang, pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam ini mengingatkan, warga NU (Nahdliyin) patut waspada. Jangan mudah tergoda bujuk rayu. “Jangan sampai kita cuma disuruh-suruh untuk mensukseskan seseorang tapi lupa mensukseskan NU. Berdosa itu,” ujarnya mengingatkan.

Menurutnya, Nahdliyin pada hakekatnya bebas untuk memilih presiden. Tapi di dunia ini tidak ada kebebasan mutlak. Maka NU memberi kebebasan yang mencerminkan keseimbangan dengan pertanggungjawabannya. ”Jangan sampai Nahdliyin salah memilih pemimpinnya,” katanya.

Di tengah hiruk pikuknya pemilihan pemimpin di negeri ini, dari tingkat pemilihan kepala daerah, pemilihan gubernur, anggota legislatif, kepemimpinan sepertinya dijualbelikan. Tidak terdorong oleh keikhlasan. Sehingga amat langka pemimpin yang ikhlas.

Hasyim mengingatkan, jika pemimpin bisa diperjualbelikan maka yang menjadi pemimpin itu hanya orang-orang yang berduit saja. Selain itu mereka yang menjadi pemimpinan karena hasil pembelian akan berbuat sewenang-wenang. ”Mereka merasa sudah membeli kita,” katanya. (was)

Tidak ada komentar: